Pesan Produk Sekarang

Jual Film Tv Show True Detective

Rp 30.000


Secara garis besar film True Detective berkisah tentang duet detektif hebat di kepolisian Lousiana yang berhasil memecahkan kasus pembunuhan misterius terhadap wanita dan anak-anak yang terjadi 17 tahun lalu. Duo maut itu adalah Rust Cohle (Matthew Mc Conaughey) dan Marty Hart (Woody Harrelson). Ada tiga plot waktu yang menghiasi film ini, pertama di tahun 1995 kemudian tahun 2012 dan beberapa cerita di tahun 2002. Ketiganya berkaitan erat dan menjadi tahun-tahun dimana terjadi peristiwa besar yang menjembatani rangkaian cerita secara keseluruhan. Bagi yang tidak menyukai alur flashback, mungkin saja film ini akan menyebabkan anda mati bosan sebelum selesai, tapi bagi penyuka misteri dan sedikit pemikir, maka saya jamin film yang naskahnya ditulis dengan amat sangat brilian oleh Nic Pizzolatto ini akan membuat anda lengket dengan kursi. Dimulai dengan tahun 2012 saat Marty dan Rust sama-sama sudah pensiun dari kepolisian, keduanya diinterogasi oleh penyidik kepolisian di waktu dan tempat terpisah terkait dengan kasus yang mereka tangani 17 tahun silam. Adegan pun bergantian antara tahun 1995 dan 2012, bagaimana keduanya berkenalan dan mulai menangani kasus kematian misterius seorang perempuan bernama Dora Lange., kematian yang mereka yakini terkait dengan sebuah sekte sesat. Dari wawancara itu pula akhirnya terkuak bahwa ternyata Marty dan Rust tidak lagi menjadi partner dan bahkan tak saling tahu kabar masing-masing selama lebih dari 10 tahun.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/iinlho/true-detective-season-1-bukan-review_54f39f237455137c2b6c7c91
 True Detective bagus bukan karena ini adalah serial yang menghibur atau menyenangkan, ini bagus karena memang secara kualitas bagus, bukan karena sekedar fun. Inilah yang terjadi jika anda sebuah serial televisi digarap layaknya film layar lebar lengkap dengan sutradara dan para aktor film.

Dengan hanya ditulis dan disutradarai oleh satu orang sepanjang musimnya, kualitas maupun tone serial ini terjaga dengan baik selama delapan episode. Tidak ada naik turun kualitas dan semuanya terasa seperti satu kesatuan yang benar-benar utuh. True Detective terasa seperti sebuah film yang berdurasi hampir delapan jam daripada serial bersambung. Kesan ini bakal semakin kuat jika anda menontonnya secara marathon. Jelas ini adalah sebuah breakthrough bagi serial televisi.

Dengan memiliki tim utama yang tetap, kualitas dan rasa dari ceritanya akan terus terjaga. Satu lagi yang membuat serial ini terasa bagaikan film adalah production value-nya. Mungkin tidak akan semewah Band of Brothers tapi tetap saja ini tidak akan menjadi tontonan yang "memalukan" apabila dijadikan sebuah film layar lebar, bahkan tergolong cukup bagus. Efek CGI murah atau pergerakan kamera yang itu-itu saja merupakan ciri buruk mayoritas serial televisi tidak peduli apakah secara keseluruhan serial itu bagus atau tidak. Disinilah letak keunggulan True Detective khususnya dalam hal camera work dan cinematography.

Ada banyak sinematografi cantik dan penempatan kamera unik sepanjang satu musimnya. Tapi yang paling spektakuler tentu saja sebuah continous shot selama enam menit yang hadir dalam klimaks episode keempatnya, "Who Goes There".

Adegan itu memperlihatkan proses perampokan dari awal hingga akhirnya dimulai kekacauan masal sampai berujung pada berakhirnya klimaks tersebut. Semuanya disajikan dengan skala yang besar, epic serta benar-benar membuat saya merasakan bagaimana kacau dan menegangkannya momen tersebut. Tidak perlu membahas detil lain tentang teknisnya, karena adegan sepanjang enam menit tersebut sudah cukup menjelaskan seberapa "gila" dan hebatnya aspek teknis dari serial ini. Tapi True Detective tidak hanya bagus di teknis visualnya saja karena aspek lain seperti ceritanya juga hebat.

Sesungguhnya tidak mudah untuk mengikuti dan mengaitkan segala misteri yang muncul disini meski hanya berlangsung selama delapan episode. Bahkan bagi saya True Detective jauh lebih rumit dan memusingkan daripada Lost yang penuh misteri itu.

Ada banyak clue, petunjuk, serta jawaban yang bisa terlewatkan jika tidak memberikan fokus sepenuhnya. Apalagi ada sosok Detektif Rust yang sering mengeluarkan kalimat-kalimat absurd nan filosofis yang memusingkan. Tapi percayalah, sekalinya anda bisa mengaitkan segala misteri dan menemukan jawaban dibalik penyelidikan dan dialog-dialognya, akan hadir rasa puas yang luar biasa.


True Detective bukan sekedar drama kriminal biasa. Kasus pembunuhannya perlahan berkembang menjadi okultisme, kemudian berkembang lebih luas lagi hingga terkait dengan konspirasi serta menyentil berbagai isu-isu sosial dan moral. Eksplorasi karakternya juga dalam, dimana serial ini juga bertutur tentang manusia-manusia yang harus berhadapan dengan sisi gelap dalam diri mereka dan mencari sisi terang yang tersembunyi di dalam untuk mengalahkan kegelapan tersebut.

Sedikit menyinggung sisi religius tapi tidak terlalu berfokus pada aspek tersebut. Ini adalah murni kisah pergolakan jiwa karakter yang tengah terjatuh dan berusaha untuk bangkit. Sedangkan bicara lagi tentang misterinya, memang banyak pertanyaan yang belum terjawab, tapi bukankah sebuah miteri yang baik tetap akan meninggakan pertanyaan bagi para penonton? Lagipula pertanyaan yang tertinggal disini tidak terasa mengesalkan melainkan membuat saya dan banyak penonton lainnya menduga-duga, berpikir, menonton ulang bahkan menciptakan teori-teori sendiri untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bagi saya disinilah asyiknya menonton sebuah kisah misteri seperti True Detective ini. Memang harus diakui Nic Pizzolatto terlalu banyak menaruh pengalihan dalam tiap episodenya, tapi tetap saja ada interpretasi bebas yang boleh dikemukakan atau disimpan oleh tiap-tiap penonton.


Harga Dapat Berubah dikarenakan
ada penambahan episode 
Dapatkan di: 

http://misternonton.blogspot.com/2014/12/dvd-tv-series-true-detective-season-1.html
yang benar-benar pas. Keputusan para artis seperti Mc Conaughey yang tak akan ambil bagian lagi walau dengan peran yang berbeda patut mendapat apresiasi tersendiri, biarkanlah Rust berakhir dengan megah dan wah, biarkan Marty tetap menjadi kenangan tersendiri di hati.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/iinlho/true-detective-season-1-bukan-review_54f39f237455137c2b6c7c91
Secara garis besar film True Detective berkisah tentang duet detektif hebat di kepolisian Lousiana yang berhasil memecahkan kasus pembunuhan misterius terhadap wanita dan anak-anak yang terjadi 17 tahun lalu. Duo maut itu adalah Rust Cohle (Matthew Mc Conaughey) dan Marty Hart (Woody Harrelson). Ada tiga plot waktu yang menghiasi film ini, pertama di tahun 1995 kemudian tahun 2012 dan beberapa cerita di tahun 2002. Ketiganya berkaitan erat dan menjadi tahun-tahun dimana terjadi peristiwa besar yang menjembatani rangkaian cerita secara keseluruhan. Bagi yang tidak menyukai alur flashback, mungkin saja film ini akan menyebabkan anda mati bosan sebelum selesai, tapi bagi penyuka misteri dan sedikit pemikir, maka saya jamin film yang naskahnya ditulis dengan amat sangat brilian oleh Nic Pizzolatto ini akan membuat anda lengket dengan kursi. Dimulai dengan tahun 2012 saat Marty dan Rust sama-sama sudah pensiun dari kepolisian, keduanya diinterogasi oleh penyidik kepolisian di waktu dan tempat terpisah terkait dengan kasus yang mereka tangani 17 tahun silam. Adegan pun bergantian antara tahun 1995 dan 2012, bagaimana keduanya berkenalan dan mulai menangani kasus kematian misterius seorang perempuan bernama Dora Lange., kematian yang mereka yakini terkait dengan sebuah sekte sesat. Dari wawancara itu pula akhirnya terkuak bahwa ternyata Marty dan Rust tidak lagi menjadi partner dan bahkan tak saling tahu kabar masing-masing selama lebih dari 10 tahun. Bagaimanapun Marty dan Rust adalah nyawa dalam serial ini ,tanpa mengesampingkan karakter lain tentunya. Marty digambarkan sebagai bapak berwajah ganteng dengan dua anak dan seorang istri cantik bernama Maggie (Michelle Monaghan), memiliki dedikasi tinggi terhadap pekerjaan, yach tipikal family man kebanyakan, namun sebagai manusia biasa ternyata Marty adalah hidung belang kronis yang sudah infausta, dan inilah yang menyebabkan kehidupan berkeluarganya menjadi berantakan. Sebaliknya Rust digambarkan sebagai sosok misterius, penyendiri , anti sosial dan segudang hal-hal ganjil yang melekat padanya, tapi bagaimanapu Rust itu seksi, iya seksi dan cerdas, apalagi kalau sudah ngomong, duh suaranya yang serak-serak jeblok dan pemilihan kalimat yang cenderung ngelantur, mbulet, sarkastis tapi selalu benar dan menohok membuat saya sering melongo dan kerap berpikir kalau sosok Rust itu benar-benar ada, sehingga tak berlebihan rasanya kalau saya menahbiskan Mc Conaughey sebagai salah satu actor bertalenta luar biasa yang dimiliki Hollywood saat ini. Tapi sehebat-hebatnya, tak akan ada Rust tanpa Marty, Woody Harrelson juga memberikan kualitas akting yang mumpuni dalam menghidupkan tokoh Marty. Kedua tokoh utama ini memiliki chemistry luar biasa.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/iinlho/true-detective-season-1-bukan-review_54f39f237455137c2b6c7c91

Koleksi Produk Lainnya :

Posting Komentar

 
Copyright © 2014. BukaBaju Template - Design: Gusti Adnyana